Hilir Mudik Seksus Nabawi Antar Jemaah Lupa Jalan Pulang

By Admin

nusakini.com--Baru juga sampai di Pos I Sektor Khusus Masjid Nabawi, Irda Safitri (30) sudah ditunggu tugas berikutnya untuk mengantar jemaah yang lupa arah pulang ke hotelnya. Kebanyakan dari mereka adalah jemaah lansia. Tidak sedikit juga yang kondisinya kurang sehat sehingga harus diantar dengan kursi roda. 

“Saya mau antar ibu ini ke Hotel Sofwa Jadid. Dia jemaah MES 02 dan tinggalnya di Sektor Dua,” tutur Irda sembari berjalan ke arah Pintu/Gate 17 Masjid Nabawi, Senin (17/07). Pintu 15 sampai 21 adalah jalur terdekat jemaah haji Indonesia yang tinggal di sektor 2 Masjid Nabawi. 

Hari ini, tenaga musim (Temus) asal Bandung ini mendapat piket bertugas dari jam 04.00 – 12.00 waktu Arab Saudi. Bukan tugas mudah bagi seorang perempuan, namun Irda tampak semangat meski harus hilir mudik antar jemaah ke hotel tempat tinggal. 

Menurut mahasiswa Al Azhar Mesir ini, jemaah lupa jalan pulang umumnya karena terpisah dari rombongan serta belum hafal nomor pintu gerbang masuk Masjid Nabawi. Jemaah terpisah, bisa juga karena tertinggal di dalam masjid karena dia harus mencari sandal. 

Jika mendapati jemaah yang membutuhkan bantuan, hal pertama yang dilakukan Irda adalah menanyakan kloter dan embarkasinya. Data itu diperlukan untuk mengetahui di hotel apa jemaah tersebut tinggal. Setelah diketahui nama hotelnya, Irda lalu mengeceknya pada peta hotel, lalu mengantarnya. 

Pengalaman yang sama dialami petugas pos 7 sektor khusus Masjid Nabawi, Ahmad Bena Praja. Menurutnya, jemaah yang membutuhkan bantuan umumnya karena mereka lupa arah jalan pulang usai salat berjamaah di Masjid Nabawi. “Kasus paling banyak adalah jemaah tersasar, karena semua pintu hamper sama. Jadi jemaah bingung keluar untuk menuju hotel,” kisahnya.  

Ada juga jemaah yang membutuhkan bantuan karena sakit, utamanya mereka yang sudah lansia dan ada juga yang membutuhkan kursi roda. Menurutnya, jumlah jemaah yang membutuhkan bantuan ini cenderung meningkat di setiap habis salat berjamaah. 

Dalam kondisi itu, mahasiswa Al Azhar Mesir ini mengaku personil sektor khusus masih kurang. Namun demikian, Ahmad terus berusaha membantu jemaah yang membutuhkan bantuan. “Kita utamakan yang sakit dan tersasar,” tuturnya. 

Ahmad menambahkan bahwa ada fasilitas kendaraan yang terparkir di pos tujuh Masjid Nabawi. Jika lokasi hotel jemaah jauh, maka mereka akan didrop terlebih dahulu di dalam mobil. “Kalau sudah kumpul baru di antar ke hotel masing-masing,” ujarnya. 

“Dalam sehari yang tersasar bisa 7 sampai 8 orang, umumnya pada waktu-waktu setelah salat berjamaah,” sambungnya. 

Empat hari melayani jemaah di Seksus Nabawi, Irda dan Ahmad memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya jemaah mengingat nomor pintu gerbang saat masuk ke areal Masjid Nabawi. Nomor itu sangat penting sebagai petunjuk awal arah lokasi hotel tempat jemaah pulang. 

Selain itu, jemaah juga penting mengingat nama hotelnya. Setiap kali bepergian, seyogyanya mengenakan identitas diri yang ada, baik tas maupun gelang, juga membawa kartu nama hotel. “Itu sangat membantu. Kemarin ada juga jemaah yang membawa kartu hotel lalu dikasihkan ke polisi Saudi dan langsung diantar ke hotel,” kenang Irda. 

Empat hari masa kedatangan, jemaah haji Indonesia yang beribadah di Masjid Nabawi semakin banyak. Jumlah jemaah yang lupa jalan pulang usai salat berjamaah juga terus meningkat. 

Kepala Sektor Khusus (Seksus) Masjid Nabawi Harun Arrosyid mencatat lebih dari lima puluh jemaah yang lupa arah jalan pulang. “Sejak hari pertama sampai hari keempat ini, kurang lebih ada lima puluh jemaah yang mendapat bantuan. Rata-rata tidak hapal dengan nomor pintu. Umumnya mereka adalah jemaah yang sudah usia lanjut,” ujarnya usai mengantar jemaah di Sektor Khusus Masjid Nabawi. 

Sektor Khusus Masjid Nabawi terbagi dalam lima pos, dengan Gate 21 Masjid Nabawi sebagai pos utama. Total personil Sektor Khusus ada 16 orang yang bertugas dalam tiga shift. Dalam menjalankan tugasnya, sektor khusus difasilitasi ruang kantor, tiga kursi roda untuk evakuasi jemaah risti dan yang membutuh pertolongan, serta alat komunikasi bravo. 

Kepada jemaah haji Indonesia, Harun mengimbau untuk menghafal nomor pintu gerbang Masjid Nabawi yang terdekat dengan hotel. Menurutnya, ada 40 pintu gerbang di Masjid Nabawi, dan jemaah hanya perlu menghafal satu pintu yang mereka lewati. (p/ab)